I5RA (IPA 5 Radiallahu Anhum) |
Pernah
ada pagi-pagi yang hampir tak lupa ku menuju kaca bening, di sana nampak sebuah
karya yang begitu sempurna. Tersenyum ku melihatnya, sambil menata rambutku
hingga rapi. Kubuka pintu, mengawali hari penuh ambisi. Meskipun sering tak
terpenuhi.
Pernah
ada langkah-langkah yang hampir setiap harinya menyisakan jejak, disana nampak
sebuah usaha mungkin jugaboleh dibilang sebuah perjuangan. Tegap-tegak ku
melangkah, mataku memandang dengan tajamnya. Sebuah harapan, mengiringi
langkah-langkahku. Meskipun hanya berbuah harapan kosong.
Pernah
ada debu-debu yang hampir setiap pagi keluar-masuk melewati system respirasi,
di sana nampak sebuah sistem yang mungkin manusia tak pernah bisa mendekatinya.
Sengaja ku hirup agar bisa ku rasakan fungsi dari ciptaan ini.
Pernah
ada duduk-duduk yang hampir setiap pagi rapi dengan sendirinya, mungkin karena
kesadaran manusia atau kehendak Sang Pencipta hal sederhana pun terlihat indah.
Meski agak berdesakan namun sangat manusiawi.
Pernah
ada lari-lari kecil yang sengaja ku lakukan, hanya untuk mendengar bunyi bel
pagi. Bukankah itu sebuah usaha? Ya mungkin boleh di bilang sebuah usaha.
Meskipun sering tak kudengar bunyi itu.
Pernah
ada senyum-senyum terpaksa ku lakukan pada orang-orang yang tak sengaja ku
hampiri. Memang terpaksa, tapi membangun rasa percaya.
Sekolah,
kurasa aku mulai merindukannya lagi. Seragam, sepatu, langkah kecil, angkot,
asap kendaraan, bel sekolah, buku pelajaran, guru-guru, kurasa sangat
merindukannya. Tak pernah ku serindu ini, seolah ada sesuatu yang hilang dalam
setiap paginya.
Pagi-pagi
pun,mulai berbeda. Kaca bening hanya hiasi sedikit ambisi, langkah-langkah tak
pernuh dengan harapan, debu-debu tercium berbeda, duduk-duduk hanyalah di sofa
atau di atas kasur, lari-lari kecil hanya sekedar permainan, dan senyum-senyum
pun jarang kulakukan.
Saat
ini memang tanah terlalu kering untuk ditapaki, setelah ku terperosok terlalu
dalam. Tapi, aku percaya bahwa setiap perjuangan yang kita lakukan akan
berujung manis. Tak akan kubuat rindu ini hanya rindu-rindu”an”,
tapi rindu yang membaikan dunia tempat hidupku.
Teringat nasihat dari saudaraku, “jangan
sampai ada kata menyerah ketika cobaan terus datang, mungkin itu teguran Allah
agar kita ingat bahwa Allah lah yang akan memberikan pertolongan".